sedangkan keputusan tidak terstruktur terdapat pada manajer puncak, yang didalamnya terdapat suatu manajemen administrasi penentuan tujuan, perencanaan, pengoperasian, penyusunan personalia, dan pengawasan.
di dalam ruang lingkup kegiatannya dapaat disebut sebagai manager manager umum, yaitu yang mengatur, mengawasi dan bertanggung jawab atas satuan kerja keseluruhan atau operasi yang mencakup semua atau beberapa kegiatan kegiatan fungsional satuan kerja.
2. sistem pendukung keputusan adalah suatu sistem informasi yang berbasis manajemen pengetahuan yang dipakai untuk sistem pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. sistem ini mengolah data menjadi informasi untuk mengmbil keputusan dari masalah semi terstruktur yang spesifik.
Dalam pemrosesannya, Sistem Pengambilan Keputusan dapat menggunakan:
Tahapan, diantaranya:
- Definisi masalah
- Pengumpulan data atau elemen informasi yang relevan
- pengolahan data menjadi informasi baik dalam bentuk laporan grafik maupun tulisan
- menentukan alternatif-alternatif solusi (bisa dalam persentase)
Tujuan darisistem pengambilan keputusan:
- Membantu menyelesaikan masalah semi-terstruktur
- Mendukung manajer dalam mengambil keputusan
- Meningkatkan efektifitas bukan efisiensi pengambilan keputusan
contoh:
tingkat absensi karyawan dalam suatu perusahaan yang tergolong menurun drastis karena tidakberlancarnya sistem pergantian shif. hal ini sangat memprihatinkan. oleh karena itu perusahaan ini membuat prosentase dalam bentuk grafik, yang memudahkan dalam pencakupan perhitungan dalam perusahaan itu sendiri. dari data yang di peroleh di karenakan sistem pergantian shif ini tidak efisien. jadwal yang slit akan membuat karyawan menjadi lelah, sehingga tidak maksimal dalam bekerja. maka sistem ini dapat dipakai untuk memecahkan suatu masalah yang sebenarnya berdampak buruk bagi kemajuan perusahaan itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar